WELCOME TO JAIIANTII'S BLOG !

read please and give me ur comments !!!

Kamis, 03 November 2011

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

1.     BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara, bahkan mental kejiwaan).

KLASIFIKASI ASPEK PENDORONG TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Dalam menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakan etika bisnis :

1.      Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi usaha.

2.      Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :

1.      Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan

Kegiatan intern yang muncul bersifat kaku, keras, saklek, birokratik, dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat, umum)

 Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan :

Penerapan akan menimbulkan  hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar. Secara rinci, manfaat tersebut adalah :

a.       Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibt membaiknya semangat dan produktivitas kerja.

b.      Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif.

c.       Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.

d.      Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.

e.       Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.

2.      Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungan banyak dipengaruhi oleh proses produksi.

3.      Penghematan Energi

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.

Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat dipengaruhi seperti batu-bara, minyak dan gastelah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.

4.      Partisipasi Pembangunan Bangsa

Kesadaran masyarakat pembisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai  bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.

5.      Gerakan Konsumerisme

Awal perkembangan tahun 1960-an di negara barat yag berhasil memberlakuan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.

Tujuan dari gerakan konsumerisme :

1.      Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.

2.      Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.

3.      Diselenggarakan pnel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.

4.      Pelayanan purna jual yang lebih baik.

5.      Berjalannya proses public relation yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

2.      ETIKA BISNIS

Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang tibul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan rerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis.Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis

1.      Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen

Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.beikut beberapa contohnya :

a.       Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.

b.      Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya, sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.

c.       Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama

d.      Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.

2.      Hubungan dengan karyawan

Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian.

3.      Hubungan antar bisnis

Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.

4.      Hubungan dengan investor

Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

5.      Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan

Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan

Penerapan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakeholder yang berlawanan dengan konsep stockholder.

3.      BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Penjabaran dari kepedulian sosial  dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :

a.       Pelaksanaan Hubungan Industrialis Panasila

b.      Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

c.       Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja

d.      Perkebunan Inti Rakyat

e.       Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat

f.        

4.      TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL RESPONSIBILITY)

Etika mempengaruhi perilaku pribadi dilingkungan kerja atau suatu usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya.

Contohnya : bertanggung jawab terhadap investor, untuk memeksimalkan profit.

Sumber tambahan :

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi

http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar